LEMPAR LEMBING
- Sejarah Lempar Lembing
Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan
kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi
lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan
aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki
pada zaman tersebut.
Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga
ketika umat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan
masa nomaden yang lebih kental dengan
aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah
aktivitas fisik seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu.
Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur
untuk memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan hiburan
dan prestasi.
Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang
otentik mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah
berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga
populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat,
dan lempar cakram.
Olahraga lain yang bernuansa militer pun juga
sama populernya, seperti gulat, tinju, memanah, dan balap kereta. Hal ini
menunjukkan bahwa kebudayaan militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olah
raga mereka.
Jamak diketahui bahwa peradaban Yunani klasik adalah
tempat lahirnya olahraga atletik saat ini. Bahkan, pertandingan Olimpiade pada zaman modern meniru Olimpiade yang pertama kali
digagas oleh bangsa yang terkenal dengan para filsufnya itu. Termasuk masa
dilangsungkannya, yaitu setiap empat tahun sekali.
Menilik pada sejarahnya, Olimpiade pada masa Yunani
klasik merupakan perayaan akbar bangsa Yunani. Tak hanya berisi pertandingan olahraga, tapi juga jadi tempat
diselenggarakannya berbagai kemegahan seni dan budaya. Even ini merupakan
ekspresi masyarakat Yunani untuk bersyukur dan menyembah para dewa
kepercayaannya. Nama Olimpiade sendiri diambil dari Gunung Olympus, tempat
hidupnya para dewa mereka.
Karenanya, Olimpiade puya nilai sakral. Pada saat
acara tersebut berlangsung, segala konflik bersenjata (perang) dan eksekusi
bagi para narapidana ditangguhkan. Tujuannya agar perayaan berlangsung damai.
Sehingga para atlet yang
bertanding dapat berkompetisi dalam suasana saling menghargai.
Selain di peradaban Yunani klasik. Lempar lembing juga
tercatat dilakukan di beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina
dan Mesir (Egypt) Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani.
Olahraga yang populer di peradaban Cina Klasik adalah
senam atau akrobat. Sedangkan di Mesir, olahraga yang paling diminati adalah
renang dan memancing. Mengingat Sungai Nil sebagai pusat peradaban bangsa
Mesir, menjadikan kedua olahraga tersebut lebih sering dilakukan oleh mereka.
Termasuk juga untuk dipertandingkan.
Sehingga sangat beralasan jika banyak ahli yang lebih
memilih peradaban Yunani klasik sebagai awal mulanya olahraga lempar lembing.
Olahraga yang berakar pada aktivitas berburu leluhur manusia pada zaman purba
- Pengertian lempar lembing
Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam
cabang olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh
mungkin. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar
lembing yaitu : cara memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing
tanpa awalan, dan lempar lembing dengan awalan.
Dalam olah raga atletik dikenal olah raga lempar
lembing. Olah raga lempar lembing merupakan olah raga atletik berjenis
lintasan dan lapangan. Pada olah raga ini, atlet lempar lembing harus berlari
pada lintasan untuk ancang-ancang. Kemudian, atlet melemparkan lembing pada
wilayah atau lapangan yang ukurannya sudah ditentukan.
Olah raga lempar lembing memiliki perbedaan
dengan cabang olah raga atletik lempar lainnya. Pada olah raga lempar lembing,
gaya atau style yang digunakan saat melempar lembing sudah ditentukan.
Atlet tidak boleh menggunakan gaya lain. Dalam olah
raga lempar lembing, dibutuhkan kecepatan sedangkan pada olah laga lempar
lainnya lebih mengutamakan kekuatan. Oleh karena itu, lempar lembing memiliki
hubungan yang cukup erat dengan olah raga sprint.
Lembing yang digunakan berukuran panjang 2,6 – 2,7 m
untuk putra dan 2,2 -2,3 m untuk putri. Berat lembing yang digunakan 800 gram
untuk putra dan 600 gram untuk putri. Selain itu, lembing dilengkapi dengan
pegangan sepanjang 20 cm dan ujung tajam dari metal
- Teknik-Teknik yang Diperhatikan dalam Lempar Lembing
Olah raga lempar lembing merupakan cabang olahraga
atletik, dimana atlet dari melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan
ukuran yang telah ditentukan. Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat
dari logam metal dan pada ujungnya terdapat mata lembing yang bentuknya
runcing. Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing yang berbentuk
runcing, badan lembing, dan tali pegangan pada lembing
Pada olahraga lempar lembing, panjang dan berat
lembing yang digunakan berbeda, untuk putra panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter
dengan berat
800 gram. Sedangkan untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan beratnya 600 gram.
800 gram. Sedangkan untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan beratnya 600 gram.
Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik
yang harus diperhatikan, di antaranya adalah tentang cara memegang lembing,
cara membawa lembing, gaya
melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
- Cara Memegang Lembing
Untuk memegang lembing ada terdapat
aturan dan ketentuan khusus yang perlu diperhatikan. Ada dua macam cara dalam
memegang lembing, yaitu:
1. Cara
Finlandia: antara kedua jari
tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
2. Cara
Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian
belakang balutan lembing.
- Cara Membawa Lembing
Dalam membawa lembing, ada tiga cara
yang bisa digunakan, yaitu:
1.
Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing
dipegang hingga sejajar dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke
depan agak serong ke arah bawah
2. Tangan
sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga,
tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
3.
Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di
belakang badan
dengan mata lembing diarahkan ke depan serong atas.
dengan mata lembing diarahkan ke depan serong atas.
- Gaya Melempar
Dalam melempar lembing, terdapat dua
gaya yang digunakan, antara lain:
- Gaya
silang atau dikenal dengan istilah
cross step - Gaya berjingkat atau hop step
- Sikap Berdiri Ketika Melempar Lembing
Sebelum lembing dilemparkan, posisi
siku harus diletakkan sedekat mungkin dengan lembing. Kemudian lembing dipegang
lurus tepat di belakang kepala. Usahakan tangan lebih tinggi dari bahu dan
lembing diposisikan sejajar dengan lengan. Jarak kedua kaki
sekitar enam puluh centimeter dan ujung kaku menghadap ke arah lemparan.
sekitar enam puluh centimeter dan ujung kaku menghadap ke arah lemparan.
Sementara itu punggung berada agak
ke belakang. Gerakan
melempar didahului dengan memutar ke depan dari panggul kanan, kemudian dilanjutkan dengan bahu mengikuti ke arah depan. Setelah itu, diikuti gerakan melempar dengan menjaga posisi siku agar tetap dekat dengan lembing.
melempar didahului dengan memutar ke depan dari panggul kanan, kemudian dilanjutkan dengan bahu mengikuti ke arah depan. Setelah itu, diikuti gerakan melempar dengan menjaga posisi siku agar tetap dekat dengan lembing.
- Peraturan pertandingan Lempar lembing
Lembing adalah sebuah alat dalam salah satu nomor
olahraga atletik. Lembing berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah
satu ujungnya. Melempar adalah melakukan gerakan menolak / mendorong seperti
membuang sesuatu dari tangan kita. Dalam proses melempar terjadi pengaliran
tenaga dari tangan terhadap media yang dipegangtangan.
Berat media, stabilitas media, dinamika gerakan tubuh,
kuat tenaga, statistika ritme, akan mempengaruhi seberapa jauh lemparan anda.
Lemparan terdapat proses, penyaluran tenaga, tolakan, pelepasan tenaga dan media, daya layang dan jatuh media di tanah (grafitasi).
Lempar Lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan
Lemparan terdapat proses, penyaluran tenaga, tolakan, pelepasan tenaga dan media, daya layang dan jatuh media di tanah (grafitasi).
Lempar Lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan
- Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
- Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
- Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
- Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
- Cara memegang lembing
- Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
- Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
- Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan
- Teknik dalam lempar lembing.
- Cara Memegang
Lembing dipegang pada bagian
pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20cm, dengan jari kelingking
terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dan
jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk tonjolan.
Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak
tangan. Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan melempar.
- Lemparan dari sikap berdiri
Perhatikan siku harus sedekat
mungkin pada lembing selama lembing belum dilemparkan. Lembing dipegang dengan
dengan lurus di belakang kepala. Tangan harus lebih tinggi dari pundak. Lembing
dalam keadaan sejajar dengan lengan. Jarak kedua kaki kira-kira dua feet (60
cm) dengan ujung kaki kalau bisa menghadap ke arah lemparan. Punggung sedikit
ke belakang. Gerakan lemparan dimulai dengan putaran ke depan dari panggul
sebelah kanan (untuk lemparan menggunakan tangan kanan). gerakan berlanjut pada
pundak mengikuti ke depan. Begitu pundak bergerak, maka lengan harus melempar
secepat mungkin dengan sikunya tetap tinggi dan sedekat mungkin dengan lembing.
- Lemparan dengan lari tiga atau lima langkah
Cara lari dimulai dengan kedua kaki
rapat, menghadap ke arah lemparan, sedang lembing dipegang dengan tangan kanan
dan lengan lurus ke belakang. Lari dimulai dengan kaki kiri Dengan kaki
mendarat pada tumit ujung telapak kaki. Yang perlu diperhatikan gerakan
terakhir pada langkah kaki kanan saat akan melempar. Kaki kanan bergerak ke
depan, lutut diangkat lebih tinggi dan badan agak condong ke belakang. Kaki
mendarat tidak pada ujungnya. Jauh dekatnya lemparan tergantung pada kecepatan
lengan waktu melepas lembing.
- Hak melempar
- Mempunyai hak melempar 3 kali
- Melempar harus dengan 1 tangan
- Diskualifikasi
- Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
- Dipanggil 2 menit belum melemapar
- Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
- Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar
- Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
- Ujung lembing tidak membekas pada tanah
sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik.
Lembing berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya.
Melempar adalah melakukan gerakan menolak / mendorong seperti membuang sesuatu dari tangan kita. Dalam proses melempar terjadi pengaliran tenaga dari tangan terhadap media yang dipegang tangan.
Berat media, stabilitas media, dinamika gerakan tubuh, kuat tenaga, statistika ritme, akan mempengaruhi seberapa jauh lemparan anda.
Lemparan terdapat proses, penyaluran tenaga, tolakan, pelepasan tenaga dan media, daya layang dan jatuh media di tanah (grafitasi).
Lempar Lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan.
Melempar adalah melakukan gerakan menolak / mendorong seperti membuang sesuatu dari tangan kita. Dalam proses melempar terjadi pengaliran tenaga dari tangan terhadap media yang dipegang tangan.
Berat media, stabilitas media, dinamika gerakan tubuh, kuat tenaga, statistika ritme, akan mempengaruhi seberapa jauh lemparan anda.
Lemparan terdapat proses, penyaluran tenaga, tolakan, pelepasan tenaga dan media, daya layang dan jatuh media di tanah (grafitasi).
Lempar Lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan.
- Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram
- Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram
- Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
- Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.
Cara memegang lembing
Ada 3 cara
memegang lembing, antara lain.
- Cara Amerika
Lembing
dipegang pada bagian lilitan tali dengan jari telunjuk dan ibu jari sehingga
posisi lembing tepat berada pada garis tengah telapak tangan.
- Cara Finlandia
Lembing
dipegang pada bagian belakang lilitan tali dengan jari tengah dan ibu jari,
sedangkan jari telunjuk menempel pada lembing dalam sewajarnya sehingga posisi
lembing tepat berada pada garis telapak tangan.
- Cara pegang Tang
Lembing
dipegang dengan cara dijepit oleh telunjuk dan jari manis di belakang lilitan,
sedangkan ibu jari, jari manis, dan jari kelingking melekat pada lilitan.
Cara melempar lembing
Cara
melempar lembing ada 2 cara yaitu tanpa awalan dan dengan awalan, cara dengan
awalan atau langkah ini dapat dilihat gaya lempar lembing. Gaya lempar lembing
dibedakan menjadi 2, yaitu awalan langkah jingkat dan awalan silang.
Pada bab
ini, kita akan membahas lempar lembing gaya langkah jingkat (hop-step)
Lemparan
diawali dengan sikap siap melakukan awalan dengan lari cepat. Pada saat
kaki kanan menyentuh tanda yang ditentukan, tangan kanan diluruskan
kebelakang mengarah kebawah. Pada saat kaki kiri melangkah kedepan dan
mendarat, langkah kaki kiri selebar mungkin dan sejauh mungkin. Pada saat kaki
kiri mendarat, pindahkan berat badan ke kaki kanan hingga lutut kaki kanan
merendah. Pada saat itu, tangan kanan yang memegang lembing posisinya lurus
kebawah dengan mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan.
Dengan
didahilui kekuatan siku kanan, lembing dibawa kedepan, serong, atau melewati
atas bahu. Gerakan ini hamper bersamaan dengan meluruskan kaki kanan. Gerakan
ini segera disusul dengan kaki kiri dan tangan kanan mengayun lurus kearah
sudut lemparan. Pada saat itu, lembing lepas dari tangan.
0 komentar:
Posting Komentar